Setiap
warga negara mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing. Tetapi masih banyak
hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara yang belum terpenuhi seperti
contohnya masih banyaknya warga Indonesia yang belum menerima santunan-santunan
dari pemerintah yang mereka janjikan untuk warga miskin, pajak yang dibayar
oleh sejumlah warga negara Indonesia dikorupsi oleh sejumlah pejabat negara
semata-mata hanya untuk memperkaya diri bukannya memperbaharui dan memperbaiki
fasilitas-fasilitas negara.
Dengan
adanya pemilu (Pemilihan Umum) dapat merubah nasib negara Indonesia tetapi apa
jadinya pemilu yang seharusnya dipilih oleh warga negara Indonesia seharusnya
bersifat rahasia, bebas dan tertutup
tetapi calon wakil rakyat yang berbuat curang seperti menyuap warga
miskin agar memilih calon wakil rakyat tersebut. Beberapa orang yang mengetahui
kebusukan dari calon wakil rakyat tersebut memilih golput yaitu tidak
mempergunakan hak memilih mereka pada saat pemilu.
“Saya
memilih golput, ga tau mau milih apa. Saya rasa semua pemerintah sama aja.”
Ungkap John, seorang supir pribadi, Jumat (28/3/2014). Ia seorang dari rakyat
kecil yang tidak percaya dengan pemerintah lagi. Alasan ia golput karena ia
menganggap pemerintah hanya memberikan janji bukan bukti.
“Ya
masa pencuri sandal dihukum belasan tahun padahal yang korupsi cuma 3-5 tahun”
ungkapnya. Ia hanya menginginkan keadilan, kesejahteraan untuk warga Indonesia.
Golput (Golongan Putih) adalah tidak adanya rasa demokrasi untuk
bangsanya sendiri. Untuk meminimalisi kemungkinan golput dikalangan masyarakat
antara lain; membenahi kinerja dan sistem pemerintah dari partai tersebut, mewujudkan
kondisi pemerintahan dan partai yang bersih, jujur, memihak rakyat dan
keteladanan yang baik, menunjuk Calon Legislatif atau Calon pemimpin yang
cakap, bersih, jujur, memihak rakyat dan keteladanan yang baik, sosialisasi dan
peningkatan kesadaran memilih dan Pemilu oleh berbagai pihak seperti KPU,
Pemerintah, Media Massa, Partai dan Publik Figur, dan menumbuhkan semangat
demokrasi kepada setiap warga negara Indonesia.
Berbeda halnya dengan orang yang tidak menganut sistem golput,
mereka beranggapan bahwa nasib negara berada di tangan rakyatnya sendiri karena
satu suara dapat mengubah nasib negara menjadi lebih baik. Mereka juga
beranggapan bahwa orang yang golput tidak mendukung negaranya sendiri untuk
maju ke depan.
Meskipun banyaknya kasus-kasus negatif dari pemerintah mereka
tetap berfikir positif. Mereka juga berharap bahwa siapapun calon wakil rakyat
mereka pilih akan bersifat amanah yang bisa menyuarakan suara rakyat,
mensejahterakan rakyat, jujur, bekerja keras agar Indonesia makmur dan
sejahtera seperti dimasa kejayaannya dulu.
Referensi:
PS: Maaf dipost di sini, hanya sekedar memberi info dan tugas untuk tm pkn. Terima kasih.
RIZKY DINAR KUSUMADEWI
X IPA 7